Sabtu, 14 November 2015

Kesenjangan Antara Dua Profesi

Ketika seorang dokter yang bertugas dipelosok meninggal dunia, pemerintah dan media heboh. Bagaimana dengan guru yang bertugas dipelosok selama ini dan mengalami nasib yang serupa? 
“Dokter muda yang tengah bertugas di pelosok meninggal karena sakit dan tak bisa mendapat perawatan memadai karena keterbatasan infrastruktur. Mendagri Tjahjo Kumolo pun berjanji akan mempercepat pembangunan di daerah” (sumber : detiknews.com)
Guru di Pelosok Indonesia.
Sejak awal kemerdekaan hingga saat ini, pada saat rakyat Indonesia masih banyak yang belum/tidak mempunyai kesempatan untuk mendapatkan ilmu baik itu membaca, menulis,berhitung dan teknologi maka yang pertama dilakukan pemerintah adalah menempatkan guru (terutama guru SD) didaerah terpencil nun di desa/dusun jauh dipelosok negeri dengan gaji kecil yang infrastruktur dan fasilitasnya masih sangat minim sekali. Untuk memenuhi kebutuhan guru pada awalnya pemerintah mendatangkan guru dari luar pulau (Jawa, NTT/NTB dan Sumatera) dan dari sekian banyak guru yang didatangkan, mereka ada yang berasal dari daerah yang telah memiliki infrastruktur dan fasilitas yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tempat tugasnya. Demi mencerdaskan kehidupan bangsa, mereka harus berjuang keras mendidik putra/putri bangsa ini dengan kondisi kelas yang tidak memadai dan tenaga pendidik yang masih sangat terbatas.


Dokter dipelosok Indonesia.
Selain pendidikan, kesehatan juga merupakan dasar kekuatan suatu negara. Tenaga kesehatan selalu diperlukan sepanjang zaman sama seperti tenaga pendidikan. Salah satu tenaga kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat adalah dokter. Pada zaman dahulu profesi sebagai seorang dokter banyak didambakan oleh rakyat negeri ini, berbanding terbalik dengan profesi sebagai guru, walaupun pada saat ini sudah banyak yang memilih profesi guru, bahkan ada yang bukan lulusan pendidikan gurupun berusaha agar bisa jadi guru. Beberapa tahun terakhir ini pemerintah mulai menempatkan dokter didaerah terpencil/pelosok untuk melayani kesehatan masyarakat. Mereka ditugaskan dibeberapa PUSKESMAS kecamatan dan desa yang masih terjangkau dengan dibantu oleh tenaga medis lainnya.

Berapa gaji guru?
Berbicara mengenai gaji guru sebelum terbitnya UU Guru dan Dosen (2005), sungguh sangat menyedihkan sekali, bahkan untuk transfortasi jika berurusan ke Kecamatan terkadang  gaji sebulan bisa ludes karena jarak dan medan yang ditempuh sangat jauh dan berat. Walaupun dengan gaji yang minim, guru yang bertugas dipelosok selalu dianggap oleh masyarakat sebagai orang dengan ekonomi yang mapan (karena memiliki gaji), hal ini terbukti ketika masyarakat memerlukan bantuan maka mereka akan memohon kepada guru.
Dengan kondisi gaji yang demikian, ada beberapa guru yang bertugas dipelosok Indonesia yang tidak mampu untuk menjenguk keluarga didaerah asalnya, bahkan hingga meninggal dan dimakamkan ditempat tugasnya.

Berapa gaji dokter?
Untuk menjadi seorang dokter memerlukan biaya pendidikan yang sangat tinggi. Apakah karena hal ini maka gaji seorang dokter juga harus tinggi? Dengan penghasilan diatas gaji guru seharusnya pelayanan kesehatan juga merata sampai dipelosok negeri ini.

Peran Guru di Masyarakat
Dalam pengabdiannya didaerah pelosok Indonesia, guru tidak hanya berperan sebagai pendidik dan pengajar, tetapi masih banyak aktivitas kemasyarakatan yang bersifat sosial dan urusan pemerintahan yang memerlukan peran seorang guru. Guru dianggap serba bisa mengatasi berbagai hal sehingga sering juga diminta perannya baik dalam bidang pertanian, kesehatan dan pemerintahan desa.

Peran Dokter di Masyarakat.
Sebagai tenaga kesehatan, dokter berperan dalam melayani kesehatan masyarakat. Setelah usai jam kerja yang ditentukan, dokter tetap melayani masyarakat yang membutuhkannya, namun jarang sekali yang bersifat sosial seperti yang dilakukan oleh guru.